REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jaringan internet di Korea utara secara progresif terputus. Gedung Putih dan Departemen Negara di Amerika Serikat (AS) menolak untuk mengkonfirmasi apakah pemerintahan berada di balik putusnya jaringan internet Korea Utara.
Pada Jumat lalu, Presiden Barack Obama menyatakan pemerintahan AS akan memberi respon terkait peretasan besar-besaran yang dialami Sony Pictures Entertainment. Saat itu, Obama juga menyebut Korea Utara sebagai dalang dari peretasan tersebut.
Meski begitu, Obama tidak mengatakan bagaimana pemerintahan AS akan merespon peretasan tersebut. Pemerintah AS menyatakan respon tersebut tergolong sangat rahasia. Di sisi lain, Korea Utara bersikeras menyanggah bahwa mereka berada di balik peretasan Sony.
Direktur Analisis Internet dari sebuah perusahaan yang meneliti konektivitas internet Dyn Research, Doug Madory, menyatakan permasalahan koneksi internet Korea Utara mulai terlihat sejak akhir pekan. Kemudian, permasalahan koneksi internet tersebut semakin memburuk secara progresif, hingga pada akhirnya internet di Korea Utara benar-benar lumpuh.
Madory menyatakan salah satu kemungkinan penyebab permasalahan jaringan internet di Korea Utara ialah terjadi kerusakan perangkat lunak pada router milik mereka. Akan tetapi, sebenarnya ketidakstabilan router bukanlah hal yang umum terjadi.
Putusnya jaringan intirnet di Korea Utara ini sudah berlangsung selama berjam-jam. Tiap jamnya, keadaan konektivitas internet semakin memburuk. "Ini menunjukkan ada sesuatu yang secara progresif semakin memburuk seiring berjalannya waktu," terang Madory.