Sabtu 24 Jan 2015 14:22 WIB

Kena Gendam, Perhiasan dan Uang Jutaan Rupiah Raib

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Seorang warga di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menjadi korban ilmu gendam oleh orang tidak dikenal sehingga perhiasan dan uang miliknya hilang dibawa pelaku.

"Semua perhiasan dan uang saya yang nilainya Rp 7 juta telah hilang akibat terkena gendam. Awalnya tidak sadar, saya baru sadar setelah orangnya pergi," kata Warsini kepada wartawan di Ngawi, Sabtu.

Warsini (39) adalah warga Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Akibat kejadian itu, ia kehilangan perhiasan kalung dan gelang emas yang masing-masing seberat 10 gram.

Korban juga kehilangan uang tunai senilai Rp 1,3 juta. Total kerugian akibat ilmu gendam tersebut mencapai Rp 7 juta lebih. Korban juga telah melaporkan kejadian yang dialaminya ke kantor polisi setempat untuk mengejar pelaku.

Warsini menjelaskan peristiwa tersebut terjadi ketika tiga orang lelaki tak dikenal mendatangi rumahnya dengan mobil Xenia berwarna silver. Para lelaki itu bertamu ke rumahnya dengan berpura-pura menawarkan sekardus barang dagangan.

Saat sedang transaksi, salah satu dari tamu melakukan teknik gendam dengan menepuk pundak Warsini sebanyak dua kali untuk menghipnotisnya. Setelah itu, pelaku mengambil perhiasan dan uang korban tanpa disadari.

Setelah mendapatkan harta korban, para pelaku pergi dari rumah Warsini. Saat korban sadar, sejumlah hartanya telah hilang. Korban hanya ditinggali sebuah kardus yang berisi barang dagangan kerupuk.

Pihak Kepolisian Resor (Polres) Ngawi yang menerima laporan korban merasa kebingungan untuk mengungkap kasus penipuan dengan modus hipnotis tersebut.

Kesulitan itu menyusul minimnya alat bukti dan keterangan saksi dalam kasus tersebut. Polisi setempat hingga kini masih mendalami kasus tersebut lebih lanjut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement