REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif ingin menghapus Lembaga Sensor Film (LSF) dan menggantinya dengan sistem rating. Sebab kalau film disensor atau dipotong ceritanya akan aneh.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Taufiqulhadi mengatakan, sebenarnya penghapusan LSF itu bukan domain Badan Ekonomi Kreatif. "Jadi mereka tidak bisa menghapus LSF," katanya, Rabu, (25/2).
Menurutnya, LSF masih dibutuhkan sebagai upaya membangun karakter bangsa. Apapun film yang ada di Indonesia tidak boleh bertabrakan dengan nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat.
Sebenarnya, terang Taufiq, di negara manapun ada sensor film. Bahkan di Amerika Serikat kalau ada film yang bertentangan dengan nilai-nilai Negeri Paman Sam pasti akan ditentang.
Ia menjelaskan, kaum konservatif Amerika biasanya memberikan tekanan melalui kongres mereka, untuk melarang film yang tak sesuai dengan nilai-nilai Amerika untuk tidak ditayangkan. Mereka lalu menggalang opini.
Kalau di Indonesia memang terdapat badan terstruktur yang tugasnya menyensor film. Ini dibutuhkan asal tidak sewenang-wenang dalam melakukan sensor.