Kamis 05 Mar 2015 17:45 WIB

Pascaserangan, Dubes AS di Korsel Stabil

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Dubes AS untuk Korea Selatan, Mark Lippert, meninggalkan Sejong Center, Seoul, Korea Selatan, Kamis (5/3) usai mendapatkan serangan dengan menggunakan pisau.
Foto: EPA/Yonhap
Dubes AS untuk Korea Selatan, Mark Lippert, meninggalkan Sejong Center, Seoul, Korea Selatan, Kamis (5/3) usai mendapatkan serangan dengan menggunakan pisau.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Duta besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan Mark Lippert harus menjalani operasi selama dua setengah jam karena diserang oleh seorang warga Korea, Kamis (5/3). Pipi Lippert secara tak diduga disayat dalam forum diskusi pemersatuan Korea di Seoul, Korea Selatan.

Lippert langsung dilarikan ke rumah sakit pascainsiden. Dokter dari Rumah Sakit Severance Universitas Yonsei, Chung Nam-sik mengatakan kondisinya telah stabil setelah menjalani operasi. ''Ia butuh 80 jahitan di wajahnya, namun operasi berjalan sangat sukses,'' kata dia.

Menurut Chung, Lippert mengalami luka sayatan sepanjang 11 sentimeter di sisi kanan wajahnya. Ia juga mendapat luka tusukan di pergelangan tangan kiri yang menyebabkan kerusakan saraf. Namun luka-luka tersebut telah ditangani.

Dokter mengatakan Lippert akan dirawat di rumah sakit selama tiga sampai empat hari. Lippert kemungkinan akan mengalami masalah sensori di tangan kiri untuk beberapa hari.

''Saya baik-baik saja dan sangat bersemangat! Robyn, Sejun, Grigsby dan saya sangat terharu dengan banyak dukungan. Akan kembali sesegera mungkin untuk kerjasama AS-Korea,'' kata Lippert dalam akun Twitternya.

Robyn, Sejun dan Grigsby adalah istri, anak laki-laki dan anjingnya.

Pelaku penyerangan telah ditangkap. Ia diidentifikasi sebagai Kim Ki-jong (55 tahun). Ia merupakan anggota sebuah kelompok pro-unifikasi Korea yang menyelenggarakan forum. Saksi mata dan polisi mengatakan Kim menyayat pipi Lippert menggunakan pisau buah.

Juru bicara penyelenggara forum, Kim Young-man mengatakan saat itu Lippert hendak memakan sup sarapan paginya di meja. Namun menurut seorang saksi lain, Lippert sedang berdiri untuk tepuk tangan ketika pelaku menerjang dan menyayatnya dengan pisau sepanjang 25 cm.

''Saya melakukan aksi teror,'' teriak Kim ketika dikepung para peserta forum. Saat itu ia menggunakan baju tradisional Korea dan mengatakan Korsel dan Korut harus bersatu. Ia juga berteriak mengecam latihan perang yang dilakukan Korsel dengan militer AS pada pekan ini.

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement