Kamis 05 Mar 2015 20:35 WIB

Menlu Iran: Kesepakatan Nuklir Sudah Sangat Dekat

Rep: C07/ Red: Ani Nursalikah
Iran's Foreign Minister Mohammad Javad Zarif speaks during a joint news conference with his Turkish counterpart Ahmet Davutoglu (not pictured) in Istanbul January 4, 2014.
Foto: Reuters/Murad Sezer
Iran's Foreign Minister Mohammad Javad Zarif speaks during a joint news conference with his Turkish counterpart Ahmet Davutoglu (not pictured) in Istanbul January 4, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, MONTREUX -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Amerika Serikat dan Iran hampir mencapai kesepakatan senjata nuklir. Namun, masih ada detail tersisa untuk dinegosiasikan.

"Kami percaya kami sangat dekat, sangat dekat, tapi kami bisa sangat jauh," katanya kepada NBC News dalam sebuah wawancara eksklusif, Rabu (4/3).

Zarif mengatakan AS benar-benar berusaha untuk mencapai kesepakatan dengan Iran atas program nuklir Teheran. Ia mengatakan masalah serius untuk mencapai kesepakatan karena tekanan besar yang dilakukan oleh pihak barat yang panik yang mencoba untuk menghambat negosiasi.

Bila melihat perundingan nuklir putaran terakhir antara Iran, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Cina dan Rusia, menurut Zarif sudah ada kemajuan serius dalam negosiasi.

"Garis merah kami adalah kami tidak akan menerima pemaksaan. Kami tidak akan menerima mereka menginjak-injak hak-hak kami. Pada saat yang sama kami tidak meminta sesuatu yang lebih secara aturan, yang kami inginkan bergerak maju dengan program nuklir damai dan penghapusan tekanan internasional terhadap Iran,"ujar Zarif.

Menurut Zarif, meskipun ada kesenjangan yang tampak selama negosiasi, namun ia yakin tidak jauh lagi dari kesepakatan.

Selama tiga hari, negara Barat dan Iran melakukan perundingan nuklir. Perundingan tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement