REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan ada permainan antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan oknum DPRD terkait penyelenggaraan UPS dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2015.
"Itu ada main SKPD sama oknum DPRD. Dia selalu masukin, cuma saya nggak bisa buktiin, tapi ada pokirnya siapa. Ada oknum kita yang sudah main juga," ujar Basuki, Senin (16/3).
Ahok sapaan akrab Basuki mengungkapkan, hingga kini pihak Pemprov terus menelusuri siapa saja pihak yang terlibat. Dengan sistem eBudgeting Ahok mengaku lebih mudah untuk melacaknya.
"Makanya lagi kita sisir, dengan adanya eBudgeting jadi gampang banget. Saya tinggal masukin UPS ada di mana saja. Dengan adanya itu maka akan ketahuan," ujar Ahok.
Ahok mengatakan sudah lama menemukan kejanggalan APBD DKI. Menurutnya sebelumnya banyak anggaran yang tak rasional, termasuk penemuan outsourcing satpam di taman sepanjang Sudirman dengan anggaran yang tidak biasa.
Ia juga mengatakan polisi untuk secepatnya menangkap oknum yang bermain. "Polisi sudah mengindakasi ada dugaan korupsi, saya kira polisi tangkap sajalah," tegas mantan Bupati Belitung Timur ini.