Sabtu 21 Mar 2015 07:00 WIB

Demam Setelah Imuniasai, Wajarkah?

Rep: Niken Paramita Wulandari/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemberian imunisasi ke anak.
Foto: Antara
Pemberian imunisasi ke anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demam setelah menerima imunisasi pada anak merupakan efek yang wajar. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Tjandra Yoga Aditama, mengungkapkan demam merupakan respon dari atas masuknya vaksin ke dalam tubuh.

 “Keluhan demam menunjukkan vaksin sudah bekerja untuk daya tahan tubuhnya,” ujar Tjandra kepada ROL.

 Selama ini, Tjandra menambahkan, demam menjadi ketakutan tersendiri bagi orang tua yang ingin  memberikan vaksin pada anaknya. Alasan ini yang akhirnya membuat orang tua enggan memberikan vaksin pada anak. Orang tua khawatir demam akibat imunisasi adalah tanda timbulnya penyakit lain yang membahayakan.

 “Demam hanya reaksi pertama tapi nantinya anak akan punya daya tahan tubuh,” katanya.

 Secara klinis imunisasi mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai bakteri dan virus. Vaksin memperkecil resiko seseorang terkena penyakit yang disebabkan bakteri dan virus. Pada anak, Tjandra menambahkan pemberian vaksin efektif menurunkan angka kematian dini.

“Pada prinsipnya vaksin dilakukan untuk membangkitkan daya tahan tubuh orang tersebut, sehingga waktu ada virus masuk dia sudah punya daya tahan tubuh untuk melawan kuman atau virus tersebut,” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement