REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Guru Pendidikan agama Islam Indonesia (DPP AGPAII) Mahnan Marbawi mengungkap isi buku pendidikan agama di SMA Jombang dimaksudkan menjabarkan sejarah Islam modern. Namun, buku tersebut menjelaskan secara umum dan gamblang soal perkembangan itu.
"Perlu dijelaskan buku itu tidak mengajarkan bahwa membunuh itu boleh," ujar Marbawi saat dihubungi ROL, Ahad (22/3). Dia juga menyayangkan masyarakat memahami buku itu secara parsial.
Untuk itu, kata dia, pihaknya menyarankan kepada Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, dan penulis buku untuk duduk bersama menjelaskan arah dari buku tersebut. "Buku ini perlu direvisi dan diluruskan karena berbahaya," kata dia.
Sebuah buku mata pelajaran Pendidikan Agama di SMA Jombang, Jawa Timur pada salah satu babnya berisi materi yang dianggap ekstrim. Materi dalam buku pelajaran itu mengupas sejarah agama Islam sejak zaman Nabi Muhammad.
Saat memasuki halaman 78, terdapat materi soal kemusyrikan dan bagaimana menyikapinya. Namun penjelasan tentang kaum musyrik tersebut dinilai kurang tepat diajarkan kepada siswa. Sebab paham dalam penjelasan soal itu dianggap sebagai paham yang dianut kelompok Islam garis keras.