REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tradisi Islam di Indonesia mengajarkan kasih sayang bagi seluruh alam dan umat manusia. Ajaran itulah yang coba ditanamkan para guru-guru agama Islam pada peserta didik.
Sekjen dewan pengurus pusat asosiasi guru pendidikan agama Islam Indonesia (DPP AGPAII) Mahnan Marbawin mengatakan, pendidikan agama idealnya menghargai perbedaan dan anti kekerasan. "Pendidikan agama kita mengajarkan paham yang inklusif, moderat, toleran, menghargai perbedaan dan anti kekerasan," kata dia kepada ROL, Ahad (22/3).
Inklusif yang dimaksud adalah terbuka untuk semua golongan, tidak tertutup pada golongan lain. Sedangkan moderat menurutnya adalah selau menghindarkan perilaku yang ekstrem. Toleransi dalam Islam juga dimaknai sebagai sifat yang menghargai pendirian orang yang berbeda atau bertentangan dengan pendirinya sendiri.
"Guru agama Islam di indonesia di manapun tidak ada niat sedikitpun menyebarkan paham-paham radikal," ujar dia.