Rabu 25 Mar 2015 00:27 WIB

Orang Tua Diminta Cermati Buku Pelajaran Sekolah

Buku PAI kelas XI
Foto: ist
Buku PAI kelas XI

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, menyatakan belum menemukan buku pelajaran agama yang bermateri radikalisme dan intoleransi.

"Sampai sekarang belum ada buku pelajaran sekolah SD, SMP, dan SMA yang berisi materi radikal. Kalau ada, pasti kami sudah menariknya," kata Kepala Disdik Kota?Tanjungpinang?HZ?Dadang?AG di Gedung Daerah Tanjungpinang, Selasa Malam.

Dadang mengemukakan buku agama yang beredar di Jombang tidak sempat beredar di Kepri, karena ditarik Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar, dan Menengah. "Syukurlah sudah ditarik sebelum beredar luar," ujarnya.

Dia mengemukakan materi dalam buku pelajaran tidak diverifikasi oleh pihak sekolah maupun Disdik Tanjungpinang, sebab sudah diverifikasi oleh kementerian terkait. "Sebagian sekolah menggunakan Kurikulum 2013, sebagian masih menggunakan Kurikulum 2006. Buku Kurikulum 2013 berasal dari kementerian terkait," ujarnya.

Dia mengimbau orang tua dan wali murid mengawasi putra-putrinya, termasuk membaca buku pelajar sekolah. Bila menemukan materi yang memuat radikalisme segeralah melaporkan ke Disdik Tanjungpinang.

"Orang tua dan wali murid harus peduli, dan mencermati buku-buku pelajaran sekolah. Kalau ada ditemukan materi radikalisme, laporkan kepada kami," katanya.

Dadang menjelaskan perilaku menyimpang di kalangan pelajar yang perlu diantisipasi yakni balapan liar. Disdik bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan upaya pencegahan melalui sosialisasi.

Selain itu, Disdik juga mengupayakan agar pelajar terhindar dari perilaku menyimpang itu dengan melakukan pengajian pada setiap Jumat bagi yang bergama Islam. "Kami bekerja sama dengan lembaga dakwah untuk memberi pembinaan, memberi pendidikan karakter pelajar dan memotivasi pelajar untuk giat belajar," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement