REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Ancaman radikalisme dan terorisme juga menjadi perhatian para pendekar pencak silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa.
“Mengapa bicara Pancasila dan NKRI selalu dikaitkan dengan Pagar Nusa dan NU? Karena tidak ada orang Indonesia yang paling peduli pada dasar negara dan pedoman bernegara kita selain NU dan Pagar Nusa yang berada di barisan paling depan,” kata Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI Abdul Kadir Karding dalam dalam Dialog Kebangsaan Pagar Nusa di Pondok Pesantren Azzuhri Ketileng, Semarang, Kamis (26/3).
Karding meminta para pendekar dan pesilat NU Pagar Nusa untuk merapatkan barisan dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme. Terutama dari kelompok radikal ISIS yang saat ini saat aktif melakukan manuver kekerasan dan disebarkan ke seluruh dunia.
“NU dan Pagar Nusa ini besar dan saat ini waktunya kita tampakkan kekuatan untuk mengatasi ancaman terorisme. Mari kita kerjasamakan program kita dengan MPR dan pemerintah,” katanya.
Sementara itu, anggota DPR RI Yakut Cholil Qoumas mengingatkan, perkembangan kelompok ISIS saat ini sudah dalam tahap menghawatirkan. Mereka mempunyai strategi kampanye yang cukup efektif dan didukung oleh pendanaan yang besar.
“NU harus tampil membela Pancasila dan menjaga NKRI dari segala gangguan. Berdasarkan survei exit poll kemarin, warga NU saat ini sudah separuh dari penduduk Indonesia. Artinya, apapun yang terjadi dengan Indonesia pasti akan ada imbasnya untuk NU,” katanya.