REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kematian Deudeuh Alfisahrin (29) di dalam kamar kos di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (11/4) lalu. Dari olah tempat kejadian perkara (tkp) polisi menemukan tujuh kondom bekas.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto mengatakan polisi kini sedang melakukan pemeriksaan terhadap tujuh alat kontrasepsi bekas tersebut. Diduga, alat kontrasepsi tersebut dipakai pelaku untuk berhubungan badan dengan Deudeuh sebelum ia terbunuh.
"Ada tujuh alat kontrasepsi yang ditemukan, kini sedang diuji laboratorium," ujar Heru di Jakarta, Rabu (15/4).
Heru menjelaskan uji laboratoriun tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah sperma di alat kontrasepsi tersebut milik satu orang atau lebih. Hal itu guna mengungkap siapa orang terakhir yang bersama Deudeuh.
"Korban ini memiliki profesi yang cukup menarik, kita cek bekas satu orang atau lebih," katanya.
Sebelumnya, Empi sapaan akrab Deudeuh ditemukan tewas di dalam kamar kosnya. Ia ditemukan tanpa busana dengan mulut tersumpal dan kabel berwarna hitam yang terlilit di lehernya.
Polisi menduga pelaku menggunakan kabel tersebut untuk menjerat leher janda beranak satu tersebut.