REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pembisnis tanah, Thalib Abbas (70) menjadi korban penculikan. Thalib diculik oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai polisi dan membawa senjata airsoft gun, Selasa (14/4), lalu.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Heru Pranoto mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, motif penculikan karena masalah uutang piutang. Utang tersebut dilakukan oleh anak kandung Thalib, Kemal Rafli kepada pelaku penculikan.

"Motifnya karena masalah utang, anaknya yang berutang kepada pelaku," ujar Heru di Jakarta Convension Center (JCC), Jakarta, Senin (20/4).

Heru menambahkan, kejadian berawal saat para pelaku mendatangi rumah korban. Mereka hendak menagih hutang kepada Kemal. Saat itu, pelaku tidak berhasil bertemu dengan Kemal sehingga para pelaku membawa pergi Thalib. "Mereka langsung membawa Thalib dan memborgol kedua jari tangannya," ujar Heru.

Heru mengatakan, pelaku juga meminta uang tebusan sejumlah Rp 400 juta. Namun, keluarga korban baru memberikan uang tebusan sebesar Rp 25 juta. Dari pembayaran pertama tersebut akhirnya polisi dapat mengungkap penculikan Thalib.

Heru menegaskan, para pelaku kini dikenakan pasal 328 KUHP dan pasal 333 serta pasal 368 KUHP tentang tindak pidana penculikan dan perampasan kemerdekaan seseorang atau pemerasan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika