REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Pemerintah Kolombia pada Selasa (5/5), berencana menyelidiki dugaan pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh sejumlah tentara Amerika Serikat.
Dugaan itu disampaikan pada Februari oleh sejarawan Renan Vega, yang mengatakan 53 anak-anak di bawah umur dilecehkan secara seksual oleh sejumlah tentara Amerika Serikat yang bertugas di Kolombia.
Para tentara itu juga dituduh merekam ulah mereka dan menjual hasil rekaman tersebut dalam bentuk video cabul. Tuduhan Vega itu disampaikan dalam salah satu bagian laporan yang ditulisnya mengenai sengketa pemerintah Kolombia dengan gerilyawan FARC.
Vega mengatakan pelecehan seksual itu terjadi di kota Melgar dan Girardot. Di dekat dua kota itu terdapat pangkalan militer besar Kolombia yang bisa diakses oleh tentara dan kontraktor militer Amerika Serikat.
AS sendiri memang diketahui sedang memimpin program bernilai miliaran dolar AS bernama "Plan Colombia". Program ini merupakan inisiatif bantuan diplomatik dan militer dengan tujuan menghentikan pedagangan narkoba dan penumpasan gerilyawan bersenjata.
Salah satu contoh pelecehan seksual yang dituduhkan Vega terjadi pada 2007 di kota Melgar. Saat itu, seorang sersan dan kontraktor militer AS diduga memerkosa seorang gadis lokal yang baru berusia 12 tahun.
Dalam menanggapi tuduhan Vega, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bogota berjanji akan menyelidiki dengan serius tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu pejabatnya.
Bantahan yang sama juga disampaikan oleh lembaga pemerintah yang menangani persoalan hak asasi manusia, Kantor Ombudsman. Lembaga tersebut justru menanyakan sudah berapa kasus yang telah diselidiki dan sudah sejauh mana penyelidikan tersebut berlangsung.
Di sisi lain, kepala Institut Kesejahteraan Keluarga Kolombia (ICBF) Christina Plazas mendesak pemerintah segera mencari anak-anak dan remaja yang menjadi korban pelecehan seksual.
Ikuti Whatsapp Channel Republika