REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ferrasta ‘Pepeng’ Soebandri, seorang komedian yang dikenal sebagai presenter Telekuis Jari-Jari ini merupakan seorang yang religius dan menjadikan agama sebagai patokan hidupnya.
Jauh dari kehidupan glamour layaknya artis-artis pada umumnya merupakan salah satu bukti bahwa ia seorang religius. Tentu ia adalah seorang yang bijak dalam menghadapi lika-liku kehidupan, yang pantas kita jadikan sebagai sosok teladan.
Dalam tulisannya yang dimuat di rubrik Hikmah Harian Republika, Pepeng mendefinisikan makna diciptakannya air mata bagi manusia. Almarhum tidak sepakat jika air mata identik dengan lemah, cengeng dan juga kerapuhan.
Bahkan air mata juga kerap diidentikkan dengan perempuan. Sedangkan tidak hanya perempuan yang bisa mengeluarkan air mata. Lelaki pun bisa mengeluarkan air mata. Tentunya air mata bagi lelaki, atau siapapun, bukan tidak memiliki hikmah. Karena pada dasarnya Tuhan menciptakan sesuatu beserta hikmahnya.
Baginya, air mata adalah signal, anugerah yang tiada duanya. Signal dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Menangis adalah manifestasi dari kemahalembutan Allah Sang Khalik.
“Berbahagialah mereka yang selalu menyebut asma Allah setiap mengalirnya air mata. Karena, kita selalu ingat dari mana sumber kelembutan yang kita miliki itu”, ungkapnya dalam tulisan tersebut. Tulisannya tersebut ditutup dengan doa yang dipanjatkan dari lubuk hati yang terdalam.
“Ya Allah, maafkan keangkuhan hamba. Ya Latief, lembutkan hati hamba untuk bisa merasakan semua takdir-Mu tanpa harus bersedih. Kuatkan signal hati hamba ya Rahman, ya Rahim, agar hamba selalu bisa menangkap dengan cerdas semua tanda-tanda kebesaran-Mu tanpa harus merasa kecil hati, lemah, dan ketakutan. Jadikanlah air mata kami sebagai tanda kedekatan hamba kepada-Mu”.