REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Warga Bekasi yang terdiri dari 12 oraganisasi di Bekasi mendukung Kepala Pengadilan Negeri (PN) Kota Bekasi, Albertina Hoo untuk menjadi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Periode 2015-2019.
Warga Bekasi yang terdiri dari berbagai elemen tersebut tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Hukum dan Keadilan (KMPHK). “Negara ini membutuhkan figur-figur yang punya integritas tinggi, jujur, tegas dan bersih untuk memimpin KPK ke depannya, dan itu semua ada pada sosok Ho,” kata Lily Wahid saat berkunjung ke PN Bekasi, Selasa (23/6).
Menurut adik kandung Gusdur tersebut, sosok Ho memiliki banyak prestasi yang mendukung, karena Ho berani dan tegas dalam mengambil setiap kebijakan. “Bisa dilihat saat dia menangani kasus hukum Gayus Tambunan dan Antasari Azhar,”ujarnya.
Penanganan dua kasus tersebut, menjadi modal besar untuk mewujudkan keadilan dan integritas dalam menegakkan hukum di Indonesia. Lily mengatakan dengan prestasi yang dimiliki Ho, maka sangat layak apabila menjadi salah satu pimpinan KPK. “Dia berani dan tegas dalam mengambil sebuah keputusan, itulah yang memotivasi kami untuk mendorong Ho untuk segera mendaftarkan diri sebagai pimpinan KPK,” jelasnya.
Sebagai langkah tindak lanjutnya, Lily menyarankan untuk segera mengajukan surat ke Mahkamah Agung (MA) agar Ho mendapat persetujuan dalam pencalonannya itu.“Kami meminta agar Ho segera mengajukan permohonan ke MA,” kata Lily sambil menunjukkan surat dukungan yang diberikan KMPHK.
Sedangkan menurut Ketua Bidang Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) Nahdlatul Ulama’, Muhammad Sulaiman mengatakan Ho adalah sebagai representasi dari kaum perempuan untuk maju sebagai pimpinan KPK, karena menurutnya pendaftar dari kalangan perempuan sangat sedikit.
“Hoo bisa menjadi wakil kaum perempuan yang didukung dengan prestasi dan integritasnya, kami yakin bahwa ia akan mampu memimpin KPK dengan baik apabila diberikan kesempatan,” katanya.