REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak enam partai politik, yakni Gerindra, PKB, Demokrat, PKS, Golkar, dan PAN di Surabaya, Senin (29/6), resmi mendeklarasikan Koalisi Majapahit menjelang Pilkada Surabaya 2015.
"Koalisi ini merupakan proses perjuangan kami. Proses ini bukan sebentar, tapi enam bulan kami bertemu," Ketua DPC Partai Gerindra Kota Surabaya BF Sutadi di sela-sela deklarasi Koalisi Majapahit.
Menurut dia, dibentuknya koalisi ini bukan bermaksud menjegal calon wali kota dari petahana yang rencananya akan diusung PDIP, melainkan targetnya agar Surabaya bisa melahirkan kompetisi yang memadai dan bisa seimbang.
"Kami akui calon petahana kuat dengan partai yang kuat pula. Maka kami sepakat akan siapkan calon. Setelah ini kami akan kerja keras," ujarnya.
Enam ketua DPC yang hadir dalam acara ini, di antaranya, Ketua DPC PKS Ibnu Shobir, Ketua DPC Partai Demokrat Suhartoyo, Ketua DPD Partai Golkar M. Ilyas, Ketua DPC Partai Gerindra BF Sutadi, Ketua DPC PKB Syamsul Arifin, dan Ketua DPD PAN M Surat.
Ketua DPC PKB Kota Surabaya Syamsul Arifin menilai calon petahana yang ada di Surabaya bukan malaikat yang tidak bisa dikalahkan.
Menurut dia, Tri Rismaharini tetap manusia biasa yang bisa kalah. Ia menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini prestasinya biasa-biasa saja. Bahkan, tidak menutup kemungkinan penghargaan yang didapat selama ini bukan dari prestasinya, tapi sengaja dibuat-buat untuk mendongkrak popularitas.
"Beberapa tahun terakhir ini banyak juga petahana yang kalah. Kami yakin di 2015 ini wali kotanya bukan perempuan tapi laki-laki. Dengan kekompakan, kami yakin bisa menang mutlak," katanya menegaskan.
Dia menambahkan, setelah deklarasi ini parpol yang tergabung dalam koalisi ini akan menggelar pertemuan-pertemuan lanjutan. Pertemuan ini akan membahas secara teknis konsep dan metode pemenangan sekaligus siapa saja pasangan yang akan diusung.
Sejauh ini ada sejumlah nama yang sudah mendaftar sebagai calon wali kota (cawali) di sejumlah parpol, seperti Diretur Harian Memorandom Sukoto, Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror Djuraid, pengusaha Basa Alim Tualeka dan juga pengusaha Antony Bachtiar.
"Yang penting tujuan utama dari koalisi ini agar Surabaya ke depan lebih baik, dengan pemerintahan yang bisa menghargai kekuatan partai poilitik yang ada di Surabaya," katanya.