REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tim kuasa hukum Agus, Haposan Sihombing membeberkan detik-detik Engeline Christina Megawe (Angeline) dikubur di belakang rumahnya sendiri.
Menurut pengakuan tersangka Agus Tai Hamdamai, untuk memastikan Engeline sudah tewas, ia diminta menyulut puntung rokok ke punggung Engeline oleh ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe.
"Hal itu diperintahkan M kepada Agus, tapi Agus tidak mau. Jadi, M menyalakan rokok itu dan menyulutnya ke tubuh Angeline untuk memastikan Angeline mati. Setelah itu, jenazah Angeline baru dikuburkan," kata Haposan dijumpai Republika di Mapolresta Denpasar, Kamis (2/7).
Ketika Agus meletakkan jenazah Angeline di lubang yang telah disiapkan Margriet, wanita paruh baya ini masih sempat memperbaiki letak tubuh Angeline dengan cara memutarnya.
Setelah itu, Margriet memerintahkan Agus untuk menimbun lubang itu dengan tanah menggunakan perlengkapan lain, seperti bambu dan keranjang merah. Setelah lubang ditimbun, Margreit menaburkan makanan ayam di atas tanah tempat dikuburkannya Angeline tersebut.
"Tujuannya, supaya tanah itu tidak kelihatan baru, melainkan sudah ada bekas diinjak-injak ayam," kata Haposan.
Saat ini penyidik telah menetapkan Margreit dan Agus sebagai tersangka pembunuh Angeline. Margreit juga dijerat sebagai tersangka penelantaran anak yang menjadi pintu masuk kematian gadis kecil delapan tahun ini. Tim kuasa hukum Margreit sendiri mengambil langkah praperadilan untuk membantah semua tuduhan yang ditujukan kepada klien mereka.