REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Koalisi Majapahit yang beranggotakan enam parpol menyepakati Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syamsul Arifin sebagai calon wali kota Surabaya dalam Pilkada 2015.
"Hasil pertemuan Koalisi Majapahit semalam (27/7), partai-partai menyepakati saya sebagai cawali Surabaya," kata Syamsul Arifin kepada Antara di Surabaya, Selasa (28/7).
Saat ditanya siapa calon wakil wali kota yang akan mendampingnya, Syamsul enggan mengatakan. "Ditunggu saja, sabar ya. Kita targetkan hari (Selasa) ini daftar di KPU sebelum pukul 16.00," katanya.
Syamsul mengatakan untuk mendaftar itu mudah karena pihaknya sudah menyiapkan segala sesuatunya termasuk Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), surat kesehatan dan lainnya. "Bahkan saya juga sudah siapkan jas, tinggal berangkat saja. Apalagi sekretariat Koalisi Majaphit kan dekat dengan KPU tinggal lima meter saja," katanya.
Informasi yang dihimpun Antara, rekomendasi dari DPP PKB menyebutkan untuk calon wakil wali kotanya adalah Siswandi dari Partai Demokrat. Hanya saja pada saat rapat Koalisi Majapahit yang digelar di kantor DPD Partai Golkar, Senin (27/8) malam, rekomendasi dari PKB, khususnya cawawali belum seratus persen mendapat persetujuan dari lima parpol lainnya yakni Demokrat, Golkar, PKS, PAN dan Gerindra.
Wakil Ketua DPC PKB Surabaya, Satuham membenarkan jika rekomendasi dari DPP PKB jatuh pada Syamsul dan Siswandi. "Secara fisik saya belum tahu karena dua hari ini lagi ada kesibukan di luar kota. Tapi saya sudah dikabari temen-temen di DPC," ujarnya.
Saat ditanya lebih lanjut soal pertemuan parpol di Koalisi Majapahit, Sekretaris Pokja Koalisi Majapahit ini mengatakan tidak mengetahuinya. "Saya belum tahu kabar itu," ujarnya.
Ketua DPC Gerindra Kota Surabaya Sutadi meminta pusat mempertimbangkan untuk mengusung nama Syamsul Arifin sebagai bakal calon wali kota Surabaya pada pelaksanaan Pilkada serentak 2015.
"Senin malam saya sudah lapor ke DPP bahwa salah satu partai di Koalisi Majapahit sudah merekomendasi nama calonnya," ujarnya.
Ia juga mendorong DPP untuk mempertimbangkan nama yang sudah mendapat rekomendasi tersebut, yakni Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin. "Tapi kami di DPC hanya melaporkan saja karena yang membuat keputusan adalah pusat. Sampai sekarang kami menunggu keputusannya," katanya.