Ahad 16 Aug 2015 00:19 WIB

Daging Mahal, Masyarakat Diminta Ganti Menu Protein

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kacang merah, salah satu sumber protein nabati.
Foto: pixabay
Kacang merah, salah satu sumber protein nabati.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Harga daging sapi yang melonjak drastis ditanggapi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Agus Suherman yang berharap, dengan melonjaknya harga tersebut, masyarakat dapat lebih cerdas untuk mengganti konsumsi daging sapi dengan makanan lain.

Agus mengatakan bahwa selama ini masyarakat menganggap daging sapi sebagai sumber protein hewani utama, padahal ada sumber protein lainnya, yaitu ikan yang juga layak dipertimbangkan. Selain itu, harga ikan segar juga terbilang stabil dan tidak mengalami kenaikan seperti yang dialami daging sapi. ''Masyarakat bisa mengganti daging sapi dengan sumber protein lain seperti ikan atau ayam,'' ujar Agus di Balaikota Depok, Jawa Barat (Jabar), baru-baru ini.

Menurut Agus, masih ada sumber protein lain yang berasal dari tumbuhan, yaitu tahu, tempe, nasi merah, dan lainnya. Kelebihan dari protein nabati adalah tidak mengandung lemak jenuh dan kolesterol dibandingkan sumber protein hewani. ''Sebenarnya masih banyak sumber protein lain yang bisa didapatkan, untuk itu saya harap masyarakat dapat menyiasati kenaikan harga daging sapi ini dengan cerdas,'' jelasnya.

Sat ini harga daging sapi melonjak naik hingga Rp 140.000/kg. Kenaikan harga daging sapi ini sampai membuat para pedagang daging melakukan mogok jualan selama empat hari, sejak hari Ahad lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement