Ahad 23 Aug 2015 15:32 WIB
Penggusuran Kampung Pulo

'Polisi Wajib Netral dalam Hubungan Ahok-Warga Kampung Pulo'

Rep: C07/ Red: Angga Indrawan
Warga melihat rumah tinggalnya dirobohkan oleh alat berat di permukiman padat di bantaran sungai Ciliwung di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta, Jumat (21/8).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga melihat rumah tinggalnya dirobohkan oleh alat berat di permukiman padat di bantaran sungai Ciliwung di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta, Jumat (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane berharap jajaran kepolisian bisa bersikap netral dan profesional. Terlebih, dalam menyikapi hubungan Ahok dengan warga Jakarta, khususnya Kampung Pulo pascapenggusuran.

"Meski Polri sudah menerima bantuan dana dari Ahok. Dan untuk menghindari tudingan negatif, sebaiknya TNI-Polri segera mengembalikan dana bantuan itu ke Ahok," kata Neta melalui siaran pers yang diterima ROL, Ahad (23/8).

Neta juga menyarankan Ahok agar dana itu sebaiknya diserahkan kepada warga Kampung Pulo yang lebih membutuhkan dibandingkan jajaran TNI dan Polri.

Ahok berencana memberi honor kepada anggota TNI dan Polri Rp 250 ribu per hari dan uang makan Rp 38 ribu per hari. Selain itu, anggota TNI Polri diminta membuka rekening Bank DKI agar uang itu dikirim langsung ke rekening dan TNI Polri dapat fasilitas naik bus TransJakarta gratis. 

Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga siap menggelontorkan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk pembangunan command center Polda Metro Jaya. Command Center itu nantinya untuk memantau sudut kota Jakarta dengan menggunakan pantauan Kamera CCTV.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement