REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kualitas udara di Singapura mulai membaik atau memasuki level sedang, setelah sehari sebelumnya tergolong berbahaya, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
"Sepanjang Jumat (25/9) kualitas udara di Singapura pada level sangat tidak sehat hingga berbahaya yaitu 267-322 PSI. (Particulate Standard Index), sedangkan hari ini 90-107 PSI," tambahnya yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Sabtu.
Dia menjelaskan Singapura menggunakan ambang batas kualitas udara jika lebih dari 300 PSI. "Kualitas udara tersebut berkorelasi dengan jarak pandang," ujarnya.
Singapura bertetangga dengan Provinsi Kepulauan Riau. Udara di Kepri sejak sebulan terakhir juga dicemari asap dari beberapa kawasan di Sumatera.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Tanjungpinang, Ibu Kota Kepri mencatat jumlah titik api di Sumatera 22 dan Kalimantan sebanyak 52. Jumlah titik api pada dua wilayah tersebut jauh berkurang dibanding dua hari yang lalu sekitar 560.
Jarak pandang di Tanjungpinang hari ini mencapai 5-7 KM, jauh lebih baik dibanding hari sebelumnya.
Sutopo menjelaskan kualitas udara tersebut berkorelasi dengan jarak pandang. Jarak pandang di Palangkaraya sejak tadi pagi hingga siang hanya 50-300 meter. "Asap sangat pekat dan siang hari cuaca terlihat kuning kecoklatan," katanya.
Menurut dia, kualitas udara yang buruk?berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Penderita ISPA di Pekanbaru 34.846 jiwa, Jambi 31.191 jiwa, Sumsel 22.855 jiwa, Kalbar 21.130 jiwa, Kalteng 4.121 jiwa sejak 3 hari yang lalu, dan Kalsel 53.428 jiwa.
Sementara jarak pandang di Pekanbaru 500 m, Kerinci 400 m, Jambi 300 m, Palembang 1.500 m, Pontianak 2.500 m, Sintang 400 m, dan Banjarmasin 8.000 m.
Jarak pandang di Palangkaraya sejak tadi pagi hingga siang hanya 50-300 meter. Asap sangat pekat dan siang hari cuaca terlihat kuning kecoklatan. Jarak pandang di Pekanbaru 500 m, Kerinci 400 m, Jambi 300 m, Palembang 1.500 m, Pontianak 2.500 m, Sintang 400 m, dan Banjarmasin 8.000 m.