Sabtu 28 Nov 2015 14:05 WIB

21 Tewas Dalam Serangan Jamaah Syiah di Nigeria

Bom bunuh diri landa Nigeria (ilustrasi).
Foto: EPA
Bom bunuh diri landa Nigeria (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KANO -- Serangan bom bunuh diri terhadap sebuah acara kaum Syiah di negara bagian Kano, Nigeria telah menewaskan sedikitnya 21 orang.

"Pelaku bom bunuh diri berlari ke arah kerumunan dan menghidupkan alat peledaknya," kata seorang penyelenggara acara tersebut seperti dilansir BBC, Sabtu (28/11).

"Serangan itu terjadi tidak lama setelah seorang pria ditangkap dalam kasus kepemilikan bahan peledak," kata seorang saksi.

Ledakan bom itu terjadi di desa Dakasoye, sekitar 20 km di selatan Ibu kota provinsi Kano. "Kami kehilangan 21 orang dan beberapa orang lainnya terluka," kata Muhammad Turi dari Islamic Movement of Nigeria (IMN), organisasi yang mewadahi penganut Syiah di negara itu.

Kepolisian Nigeria mengatakan mereka tidak mengetahui siapa di balik serangan bom bunuh diri, tetapi IMN menuduh kelompok militan Boko Haram sebagai pelakunya.

Setelah serangan bom bunuh diri ini, panitia tetap akan menyelenggarakan pertemuan para pemimpin Syiah di Nigeria yang akan berlangsung tujuh hari. "Kami tidak terkejut dengan serangan seperti ini karena seperti itulah kondisi di negeri kami. Tapi kejadian ini tidak akan menghalangi kami untuk terus menjalani keyakinan kami," kata Turi.

Baca juga: Penembakan di Colorado, 5 Polisi Terluka dan 3 Orang Tewas

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement