REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Serikat Batik Pasir Sari Kota Pekalongan, Jawa Tengah, meminta para pengusaha harus siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pengusaha dinilai perlu melakukan inovasi dan kreativitas agar produksi tetap diminati konsumen.
Ketua Serikat Batik Pasir Sari Kota Pekalongan, Sodikin mengatakan, pengusaha atau perajin batik harus jeli menggali informasi tentang produk yang dihasilkan oleh negara lain. "Selain mencermati pangsa pasar, kami minta pengusaha atau perajin batik harus melakukan inovasi dan kreativitas agar produksi yang dihasilkan tetap diminati konsumen," katanya.
Baca: PLN: Ini Saat yang Tepat Naikkan Tarif Listrik
Menurut dia, pemberlakuan MEA harus dihadapi oleh perajin batik dan tidak dijadikan "momok" yang bisa mengendurkan semangat untuk menghasilkan produksi. "MEA merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh perajin batik. Oleh karena, kami meminta pada mereka harus kreatif dan inovatif agar produksi yang dihasilkan tidak kalah bersaing dengan negara lain," katanya.
Ia optimitis produk kerajinan batik Kota Pekalongan akan terus berkembang pada saat MEA diberlakukan. "Selama ini, kerajinan batik sudah relatif terkenal di pasar domestik maupun mancanegara. Oleh karena, perberlakuan MEA tidak akan berpengaruh besar terhadap pasaran kerajinan batik jika perajin melakukan inovasi dan kreatif," katanya.