REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat transportasi, Darmaningtyas mengungkapkan insiden angkutan umum, Metromini, menerobos palang pintu kereta dan akhirnya tertabrak KRL Commuter Line bukan pertama kali terjadi. Hal ini menandakan tidak ada aspek pembelajaran yang diterapkan oleh pemilik Metromini atau angkutan umum lainnya kepada para sopir.
"Di persimpangan sebidang di Kalibata (Jakarta Selatan) juga pernah terjadi. Tapi semuanya itu tidak membuat sopir Metromini berefleksi dan menjadi lebih hati-hati," kata Darmaningtyas kepada Republika.co.id, Ahad (6/12).
Baca: Kronologi Tabrakan KRL dengan Metromini di Angke
Kecelakaan terjadi antara Commuter Line dengan Metromini di pintu perlintasan Muara Angke, Jakarta Utara, pada pukul 08.30 WIB, Ahad (6/12). Menurut keterangan saksi mata, Metromini bernomor polisi B 7660 FD itu sempat melaju dari arah Jembatan Lima menerobos pintu perlintasan sehingga akhirnya tertabrak KRL jurusan Bogor-Jatinegara.
Bahkan, Metromini sempat terbawa hingga ke Stasiun Angke yang berjarak 200 meter dari pintu perlintasan. Hingga saat ini, proses evakuasi KRL masih dilakukan dan akan dibawa ke Dipo untuk perbaikan. Sementara setidaknya ada belasan orang yang dilaporkan tewas akibat kejadian tersebut.