REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posko Ante-Mortem Polda Metro Jaya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menerima kedatangan enam keluarga terkait kecelakaan antara KRL Commuter Line dengan Metromini yang menewaskan 18 orang.
"Setiap keluarga yang datang akan dimintai keterangan mengenai ciri korban yang meninggal dalam kecelakaan itu," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Musyafak di Jakarta, Ahad (6/12).
Musyafak menyatakan petugas telah meminta keterangan perwakilan dari enam keluarga yang mendatangi Posko Ante-Mortem itu. Musyafak mengatakan petugas Biddokkes Polda Metro Jaya akan mendata dan mengidentifikasi setiap jasad korban yang meninggal dunia.
Petugas kepolisian juga akan mendata dan mengambil data keluarga yang diduga terkait dengan korban pada peristiwa tabrakan maut tersebut. "Petugas akan memeriksa ciri fisik dan barang terakhir yang digunakan korban seperti perhiasan atau pakaian," ujar Musyafak.
Dikatakan Musyafak, jumlah korban meninggal dunia pada kecelakaan itu mencapai 18 orang yang saat ini 15 jasad sudah berada di RSCM Jakarta Pusat dan tiga jasad lainnya di RS Sumber Waras Jakarta Barat. Ketiga jenasah itu akan diberangkatkan ke RSCM guna memudahkan proses identifikasi.
Sebelumnya, sebuah Metromini bernomor polisi B-7760-FD tertabrak KRL Commuterline di perlintasan Angke Jakarta Barat pada Minggu sekitar pukul 08.45 WIB. Data terakhir menunjukkan jumlah korban tewas mencapai 18 orang termasuk pengemudi Metromini Asmadi yang meninggal dunia.