Sabtu 19 Dec 2015 01:31 WIB

Enam Terluka Akibat Bom Masjid Bangladesh

ancaman bom (ilustrasi)
Foto: wartanews
ancaman bom (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CHITTAGONG -- Sebanyak dua bom meledak di masjid pangkalan angkatan laut di kota pelabuhan Chittagong, Bangladesh, Jumat (18/12), hingga melukai enam orang.

Polisi mengatakan dua tersangka ditangkap.Polisi mengatakan masjid di Isha Khan, pangkalan angkatan laut di tenggara kota tersebut, dipenuhi jamaah yang shalat Jumat ketika beberapa bom dilemparkan.

"Dari lima bom yang dilemparkan ke masjid itu, dua di antaranya meledak. Bom tersebut tampak seperti granat kecil. Enam orang terluka," kata Wakil Komisaris Polisi Metropolitan Chittagong, Harun ur Rashid.

Dua orang ditangkap di tempat kejadian itu, namun belum ada kelompok mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Kepala Polisi Chittagong Abdul Jalil Mandal mengonfirmasi serangan tersebut dan mengatakan bom dilemparkan menjelang akhir salat Jumat.

Bangladesh mengecam atas meningkatnya kerusuhan yang mengakibatkan kematian empat blogger ateis dan seorang peretas penerbit pada tahun ini.

Dua warga asing juga ditembak mati, yakni seorang petani Jepang dan pekerja bantuan dari Italia, sementara beberapa minoritas pemimpin sufi muslim dan dua polisi tewas.

Polisi menyalahkan kelompok pegaris keras Islam yang juga warga Bangladesh, Jamayateul Mujahideen atas kekerasan belakangan ini, sementara itu Perdana Menteri Sheikh Hasina menuduh partai oposisi utama dan sekutu Islamnya yang berusaha memicu tindakan anarki. Namun partai menyangkal klaim tersebut.

Pengamat mengatakan pegaris keras Islam menimbulkan bahaya yang berkembang di warga konservatif Bangladesh dan krisis politik yang berkepanjangan telah meradikalisasi penentang pemerintah.

Baca juga: Kaleidoskop Juni 2015: 60 Tahun Peluru Bersarang di Tubuh, Pria Miliki 420 Batu Ginjal

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement