Jumat 25 Dec 2015 06:10 WIB

Destinasi Halal Terbaik Hingga Pariwisata Rahmatan Lil Alamin

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pantai Senggigi, Lombok, salah satu andalan pariwisata NTB.
Foto:
Lombok menjadi salah satu destinasi wisata halal

Pada awal Januari, Menteri Pariwisata, Arief Yahya juga menyatakan tak sepakat dengan istilah wisata syariah. Menurut dia, sebutan wisata syariah memberi kesan eksklusif dan sarat pelarangan berbasis agama tertentu.

Ada beragam ajuan istilah, menurut dia, dan belum cocok, yakni "wisata Islam", "wisata halal", "wisata keluarga", dan "wisata religi". Hingga kemudian di bulan Mei, 2015, ia mendapat ide untuk penyebutan pariwisata syariah.

Ia menyebutnya terinspirasi dari kalimat Rahmatan Lil Alamin. Sehingga paling tepat menyebut Universal Tourism.

Pasalnya, menurutnya wisata halal bukan semerta-merta soal kuliner. Ada industri lain seperti fesyen, finansial, kesehatan dan sebagainya. Kata Universal baginya sudah mewakili seluruh wisatawan yang nantinya akan datang ke Indonesia, baik Muslim maupun non Muslim.

Di sisi lain pemerintah juga memang amat serius membangun konsep 'wisata syariah'. Buktinya, sebanyak 30 persen dari total anggaran Kementerian tersebut telah dianggarkan untuk membangun konsep wisata syariah di wilayah tertentu Indonesia.

Total, Menteri Arief Yahya menyebut dana untuk promosi pariwisata syariah mencapai Rp 150 miliar. Ia juga menyebut tiga daerah akan jadi fokus perdana pemerintah, yakni Aceh, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat bagian timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement