REPUBLIKA.CO.ID,2016, SEMANGGI -- Pelaku pembunuhan Aksyena Ahad Dori (18 tahun), mahasiswa Universitas Indonesia (UI) masih terus diburu pihak kepolisian. Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti mengatakan, meskipun tahun berganti, penyelidikan tetap berjalan.
"Terlalu sensitif, penyelidikan sudah jauh. Tapi belum bisa kita sampaikan," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/1).
Krishna mengaku belum dapat menyebutkan nama-nama yang menjurus ke pelaku pembunuhan Akseyna. Karena untuk menyebutkan nama pelaku harus sesuai dengan alat bukti yang ada. Menurut dia, polisi telah mendapatkan sebuah barang bukti yang tidak dapat disampaikan ke publik.
Sebab, kata Krishna, dirinya telah mendapatkan sembilan persen bukti yang menjurus ke pelaku. Namun kalau sampai terjadi kesalahan, ke sananya dapat menjadi rontok. Berbeda dengan kasus mayat dalam kardus PNF dan pembunuhan ibu dan anak di Cakung.
"Jadi kita biarkan sepuluh persen, begitu barangnya benar, menuju ke 100 persennya cepet," kata dia.