REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penemuan dr. Rica dan rombongannya yang terbilang cepat ternyata bukan tanpa sebab. Dalam penyelesaian kasus ini, Polda DIY sendiri memiliki sejumlah penjelasan.
Wadireskrimum Polda DIY, AKBP Djuhandani Raharjo Puro menyampaikan, satuannya terdiri dari anggota yang memiliki keahlian khusus untuk mengungkap kasus-kasus berat.
"Jadi memang masing-masing personil punya keahlian sendiri. Ada yang ahli menganalisis lingkungan, punya analisa tajam terkait kasus berat, dan sebagainya," ujarnya.
Menurutnya, sejak tahun 2010, 80 persen kasus besar yang ditangani Polda DIY dapat diungkap oleh Unit Opnal. Seperti perampokan Toko Mas Semen, di mana pelakunya tertangkap di Jawa Tengah.
Ini merupakan pencapaian yang dapat dikatakan baik bagi jajaran kepolisian. Djuanda menjelaskan, pengangkatan anggota Opnal sendiri melalui proses latihan dan pembinaan khusus.
"Ibarat pisau kami selalu mengasah kemampuan personil di sini," kata Djuanda.
Khusus untuk tim yang menangani pencarian dr. Rica kemarin terdiri dari 21 orang. Tim tersebut merupakan gabungan dari Polda DIY dan Polda Kalimantan Barat.