Selasa 26 Jan 2016 20:06 WIB

Anggota Gafatar 'Tersesat' di Jawa Timur

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (dua kiri) mendampingi anak eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) belajar membaca di penampungan Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (25/1).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (dua kiri) mendampingi anak eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) belajar membaca di penampungan Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 13 orang mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) "tersesat" di Jawa Timur saat program pemulangan dari Mempawah, Kalimantan Barat, sejak akhir pekan lalu.

"Ada 13 orang dari beberapa daerah yang sekarang sedang didata kembali untuk selanjutnya dipulangkan ke daerah asalnya," ujar Kepala Bidang Kewaspadaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur Eddy Supriyanto kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
 
Ia merinci, 13 orang tersebut masing-masing empat dari Wonogiri Jawa Tengah, tiga dari Magelang Jawa Tengah, lima  dari Sleman Yogyakarta, dan seorang dari Kubu Raya Kalimantan Barat.
 
Mayoritas dari ke-13 orang itu, kata dia, tidak memiliki kartu identitas karena hilang dan sebagian lagi terbakar saat diusir oleh warga dari permukiman Gafatar di Kalimantan Barat sehingga ikut bersama rekannya dari Jatim.
 
"Ada juga yang menikah dengan orang Jatim sehingga ikut pasangannya. Terlebih di daerah asalnya sudah tak memiliki tempat tinggal," ucapnya.
 
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta dan menyatakan akan menjemput nama-nama yang bersangkutan ke kampung masing-masing.
 
"Kalau tidak hari ini, ya Rabu akan dijemput. Tapi untuk Pemerintah Kalimantan Barat tadi bingung kok ada warganya ikut ke Jatim," katanya.
 
 
Sementara itu, hingga hari keempat kedatangan para mantan anggota Gafatar di Asrama Transito milik Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan di Jalan Margorejo Surabaya, sudah sekitar 60 persen yang dipulangkan ke kampung halaman. "Sebenarnya hari ini dipulangkan semua, tapi waktunya belum cukup sehingga kemungkinan besok atau paling

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement