REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Dinsos Pemprov Jabar) mencatat ada sekitar seratus lebih mantan anggota Gerakan Fajar Nuasantara (Gafatar).
Enam orang di antaranya berasal dari Tasikmalaya. Namun, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengaku belum menerima informasi resmi terkait jumlah warganya yang ikut Gafatar.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan untuk mengetahui berapa banyak warga Kota Tasikmalaya yang ikut Gafatar. Kalau ada warga yang ikut Gafatar, Pemerintahan Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan melakukan pembinaan sebelum mereka dikembalikan ke keluarganya masing-masing.
"Kalau benar informasi itu ada warga Kota Tasikmalaya yang ikut Gafatar, kami akan lakukan pembinaan," kata Budi kepada Republika.co.id, Selasa (26/1).
Jika jumlah mantan anggota Gafatar yang berasal dari Kota Tasikmalaya sedikit, dikatakan Budi, Pemkot akan menampung dulu mereka di tempat tertentu untuk diberi pembinaan. Sebab, bagaimana pun sebelum mantan Gafatar dipulangkan ke keluarganya, mereka harus mendapatkan pembinaan terlebih dahulu.
Mereka nanti akan dibina MUI dan tokoh-tokoh masyarakat sampai mereka benar-benar dapat dikembalikan ke keluarganya masing-masing. Dalam hal ini, menurut Budi, mantan Gafatar juga harus mendapatkan pembinaan mental. Nanti, yang akan membina mereka Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan MUI.
Namun, Budi mengaku, sampai hari ini ia belum menerima data berapa banyak warga Kota Tasikmalaya yang ikut Gafatar. Diakuinya, sampai hari ini belum menerima informasi resmi.
Sementara, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tasikmalaya, Deni Diyana mengungkapkan, pihaknya telah berinisiatif melakukan identifikasi kepada warga Kota Tasikmalaya yang ikut Gafatar.
Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, diketahui ada tiga warga Kota Tasikmalaya yang ikut Gafatar. "Kami sudah dapat nama dan alamat lengkap mereka dan kami lagi menunggu kepulangan mereka dari karantina di Jakarta," ujar Deni.
Sebelumnya, Kesbangpol mendapatkan informasi dari warga Kota Tasikmalaya. Mereka menginformasikan ada warga yang ikut Gafatar.
Kemudian, Kesbangpol melakukan pengcekan ke Jakarta. Sampai hari ini baru diketahui ada tiga orang warga Kota Tasikmalaya yang ikut Gafatar.
Sekarang mereka dikarantina di Jakarta. Mereka akan menjalani karantina sekitar sepekan sampai dua pekan. Selanjutnya, mantan Gafatar tersebut dari Jakarta dikirim ke Tasikmalaya. Deni menegaskan, paling tidak Kesbangpol akan mengundang mantan Gafatar untuk diberikan pembinaan lagi.