REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sebanyak 236 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Yogyakarta akan segera menempati lokasi penampungan di Youth Center DIY Mlati, Sleman, Jumat (29/1). Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sukaryadi menyampaikan, sebelum di antar ke Youth Center DIY mereka dikumpulkan terlebih dulu di Asrama Haji Donohudan, Surakarta.
Di asrama haji mereka didata untuk menyingkronisasikan tempat kepulangan. Untung menyampaikan, awalnya jumlah eks Gafatar yang diketahui warga Yogyakarta berjumlah 338 orang. Lalu, setelah validasi dilakukan jumlahnya menjadi 257 orang. Namun setelah diidentifikasi lebih lanjut jumlahnya jadi semakin berkurang, yakni hanya 236 orang.
"Ya kan memang datanya berubah-ubah. Setelah kita identifikasi lagi ternyata ada yang asalnya dari Palembang, Semarang. Masak orang non Yogyakarta mau kita bawa pulang ke Yogyakarta," ujarnya saat ditemui di komplek wisma Youth Center DIY.
Adapun para eks Gafatar yang dipulangkan ke DIY terdiri atas orang dewasa, anak-anak usia sekolah, hingga balita. Sejauh ini mereka masih dalam kondisi sehat.
Untung menjelaskan, setelah ditampung di Youth Centre mereka akan didata kembali dan diberi pembinaan deradikalisasi selama tiga hari. Bagi anak-anak akan digunakan pendekatan psikologis trauma healing. Sementara orang dewasa akan diberi pembinaan sosial. Pembinaan sosial sendiri akan dilakukan dengan melibatkan berbagai lini termasuk Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan perguruan tinggi untuk tenaga psikolog. "Kami libatkan berbagai pihak, karena ini merupakan bencana sosial," ujar Untung.
Rencananya pada Selasa (2/2) eks Gafatar akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mewaspadai kedatangan eks Gafatar gelombang dua pada Selasa siang.
(Baca Juga: Pengikut Gafatar Jabar Menanti Kelahiran di Penampungan).
Terkait dana pembinaan sendiri, Untung mengemukakan anggarannya berasal dari APBN dan APBD. Anggaran yang digunakan merupakan dana bencana tidak terduga. Adapun jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Sebab menurut Untung, besaran dana menangani bencana sosial ini tidak dapat diprediksi.
"Kita tidak bisa memprediksi. Kan sudah dengar ya ada 1.200 eks Gafatar baru yang sampai di Tanjung Emas. Siapa tahu ada warga DIY juga di sana," katanya.
Selain itu, Untung mengemukakan, Pemprov DIY siap untuk menampung seluruh eks Gafatar. Termasuk jika ada penambahan jumlah eks Gafatar gelombang kedua. Namun penanganan para eks Gafatar ini akan dilakukan secara lintas sektor dan bukan hanya Dinas Sosial.