REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sebuah kelompok yang mewakili Rohingya di Eropa mengatakan, migran yang ditahan pihak berwenang Turki akhir pekan ini bukanlah Rohingya, melainkan Bangladesh. Mereka menyamar sebagai kelompok etnis Muslim dianiaya dalam upaya mendapatkan status pengungsi.
Mohammad Hussain Abdullah, anggota Dewan Rohingya Eropa (ERC) untuk Jerman mengatakan kepada Anadolu Agency melalui surat elektronik, ERC yakin mereka bukan Rohingya. "Menurut informasi saya, (mereka) migran ekonomi Bangladesh (yang) telah tiba atau masuk Turki melalui Iran dengan cara ilegal atau penyelundupan manusia," katanya.
Para pengungsi tersebut mencoba memperoleh manfaat dari negara tetangga. Mereka menyalahgunakan nama Rohingya di Turki dan di negara-negara Uni Eropa untuk tujuan suaka.
Seorang pejabat Turki mengonfirmasi kelompok itu lebih dari 350 orang yang dijemput di laut oleh penjaga pantai selama akhir pekan. Mereka mencoba melakukan perjalanan ke pulau Lesbos, Yunani dan Eropa.
"Kebanyakan dari mereka berasal dari Myanmar, beberapa dari mereka berasal dari Afghanistan dan Pakistan dan beberapa dari mereka dari Suriah," katanya.
Gubernur yang tidak ingin disebutkan namanya dengan alasan tidak berwenang berbicara kepada media mengatakan, migran saat ini sedang ditempatkan di provinsi Izmir di pantai Aegean barat Turki.
Baca juga, 'Heran Pemimpin Sipil Seperti Suu Kyi Biarkan Kekerasan Terhadap Rohingya'