REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Muhammadiyah akan terus mendampingi keluarga korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), Siyono. Dahnil mengatakan, Muhammadiyah akan membantu dari segi ekonomi dan pendidikan anak-anak Siyono yang berjumlah lima orang.
Anak-anak Siyono mungkin akan bersekolah di Muhammadiyah. Hal ini sebagai salah satu cara Muhammadiyah menangkal radikalisme. Karena bukannya tidak mungkin anak-anak Siyono akan mengalami trauma atau dendam.
"Bayangkan anak-anak Bu Suratmi masih sangat kecil-kecil, setiap malam mereka menginggau 'ayah ditembak-ayah ditembak," kata Dahnil saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (3/4). (Autopsi Jenazah Siyono Mendapat Sambutan Warga).
Dahnil menjelaskan, semangat Muhammadiyah dalam kasus ini ialah semangat membantu dalam ketakwaan. Karena itu, Dahnil menambahkan, Muhammadiyah cabang Klaten akan membantu Suratmi, istri Siyono yang tewas karena diduga teroris, dalam ekonomi. Ia mengatakan, pola berdakwah seperti ini yang sedang dilakukan oleh Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah.
Pola dakwah seperti ini menurutnya akan menangkis radikalisme. Karena, tambah Dahnil, anak-anak Siyono dapat mengalami trauma dan terjebak dalam radikalisme atau dendam. "Karena cara kita merangkul, membangun jembatan bukan membangun tembok," katanya.
- 'Jenazah Siyono Utuh dan tak Bau, Insya Allah Almarhum Syahid'
- Hasil Forensik Muhammadiyah Bisa Dijadikan Bukti Komisi III DPR
Dahnil mengatakan, Muhammadiyah sudah berkomitmen untuk terus mendampingi Suratmi dan anak-anaknya sampai mendapatkan keadilan.