REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Departemen Geografi Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) Djamang Ludiro mempertanyakan alasan reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta. Reklamasi dengan membangun pulau baru itu hanya bisa dinikmati kalangan tertentu. Di sisi lain, warga DKI Jakarta butuh pantai yang luas.
"Jadi alasannya apa membangun pulau-pulau baru yang sebenarnya memenuhi kebutuhan orang-orang kelas atas?" kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (6/4). Untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal, dia mencontohkan, pembangunan tempat hunian penduduk secara vertikal di DKI Jakarta masih sangat dimungkinkan.
Dia menambahkan, adanya reklamasi membuat daerah hasil tangkapan nelayan di Teluk Jakarta menjadi menjauh. Ikan hasil tangkapan nelayan pun semakin sedikit. "Pengaruh transportasi nelayan untuk mencari ikan, pengaruh dari hasil tangkapan, dan pengaruh dari sedimentasi dan sebagainya, banyaklah dampaknya yang belum terkaji," tegas dia.
Ditambah lagi, reklamasi pulau akan membutuhkan pembangunan kabel listrik bawah laut. Hal itu, kata dia, akan menambah keruwetan DKI Jakarta.
"Jadi saya tidak mendengar (reklamasi) untuk mengatasi permasalahan perumahan di DKI Jakarta," jelas dia.
Kalaupun untuk membangun perumahan, nantinya perumahan yang notabene berharga miliaran rupiah itu untuk siapa? Sementara, penduduk yang masih membutuhkan perumahan adalah penduduk kelas menengah ke bawah. "Yang selalu terkena isu penggusuran," kata dia.