REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan upaya pembebasan 10 anak buah kalal Warga Negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata di wilayah laut Filipina bisa sukses berkat diplomasi total.
"Kita sampaikan bahwa ini adalah diplomasi total yang tidak hanya berfokus pada 'Government to Government'," kata Menlu Retno LP Marsudi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu, setelah mendampingi Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers terkait pembebasan 10 anak buah kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI).
Menlu mengatakan upaya pembebasan tersebut melibatkan jaringan informal sehingga bukan saja jaringan formal.
Menurut dia, sejak awal telah disampaikan bahwa untuk membebaskan para sandera tersebut Pemerintah RI membuka semua jaringan dan opsi.
"Sejak dari awal kami sampaikan semua komunikasi semua jaringan kita buka, semua opsi kita buka," katanya.
Hal itu kata dia, untuk satu tujuan yakni mengutamakan keselamatan 10 WNI yang ketika itu dalam penyanderaan kelompok bersenjata."Syukur alhamdulillah bahwa upaya ini berhasil," katanya.
Ia menambahkan saat ini 10 ABK WNI yang telah dibebaskan itu sudah berada di dalam pesawat di Air Force Base Zamboanga, Filipina dan siap untuk diterbangkan ke Jakarta.
Sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi sebelumnya bahwa pembebasan ini melibatkan banyak pihak dan semua anak bangsa.