REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Badan Kepolisian Nasional Jepang mengatakan 12.208 orang dengan dimensia (dimensia) dilaporkan hilang pada 2015 di Jepang. Angka tersebut meningkat tajam dri 1.452 orang pada tahun sebelumnya.
The Guardian Kamis (16/6) mengutip Kyodo News melaporkan, sebagian besar dari mereka yang hilang ditemukan kembali dalam sehari hingga sekan setelah hilang.
Sekitar 479 ditemukan tewas, 150 lainnya belum diketahui. Gangguan dimensia mempengaruhi 4,6 juta warga Jepang. Jumlah tersebut diperkirakan meninggat menjadi tujuh juta pada 2025.
Di bawah rencana Orange, yang diumumkan tahun lalu, pemerintah akan mengalokasikan 22,5 miliar yen tahun ini untuk melatih lebih banyak spesialis. Ini untuk meningkatkan diagnosa dini dan memperluas perawatan berbasis masyarakat demi meringankan tekanan pada anggota keluarga mempekerjakan pengasuh.