REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perempuan dari suku-suku asli di Australia berisiko tinggi mengalami kematian karena dibunuh. Hal ini, khususnya bagi mereka yang memiliki anak.
Dalam sebuah penelitian yang ditulis BMC Public Health, perempuan dari suku-sku seperti Aborigin dan Torres rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Belum lagi, mereka yang berada dalam kemiskinan sangat rentan terhadap stres. Penyalahgunaan alkohol juga sering kali menjadi pemicu perempuan mengalami penyiksaan dan ada akhirnya meninggal.
Kondisi itu ditambah tingkat pendidikan yang rendah membuat akses kaum suku asli Australia itu sangat terbatas. Demikian juga dengan fasilitas kesehatan yang menyebabkan banyak perempuan di sana menderita penyakit.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan pada Februari lalu, upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk yang berasal dari suku asli negara itu belum mendapat perhatian lebih. Termasuk menanggulangi tingkat pembunuhan yang tinggi terhadap perempuan, khususnya mereka yang telah menjadi ibu.