REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memerintahkan pesawat tempur F-16 melakukan patroli siaga di wilayah udara Turki sejak Ahad (17/7). Siap siaga udara di langit Turki ini dalam rangka mengendalikan wilayah udara usai kudeta yang gagal dilakukan sebagian pejabat militer Turki pada Jumat (15/7) lalu.
Dilansir dari kantor berita resmi Turki, Anadolu Agency Senin (18/7), patroli F-16 ini ata perintah langsung dari Erdogan. Pemimpin partai AKP Turki tersebut mengantisipasi adanya kekuatan udara yang disalahgunakan, seperti saat kudeta berlangsung.
Pada dua hari lalu, saat kudeta berlangsung beberapa pesawat jet Turki digunakan untuk menyerang gedung parlemen, dekat komplek istana kepresidenan.
Perdana Menteri Turki, Binali Yildrim mengatakan unsur militer yang telah terlibat dalam aksi kudeta menggulingkan pemerintahan demokratis yang sah, telah diamankan.
Kudeta berdarah yang gagal ini telah menyeret 2.839 personil militer, yang telah ditangkap karena dikaitkan dengan upaya kudeta. Bebererapa perwira militer senior dan 20 tentara pro kudeta ikut tewas, bersama 164 warga masyarakat yang menjadi korban akibat kudeta ini.
Pengadilan Militer di Ankara pada Ahad, memutuskan menahan 19 personil militer, termasuk Komandan dari Akinci empat basis utama Jet Turki. Main Brigadir Jenderal Hakan Evrim. Wakil Komandan Angkatan Laut wilayah utara Istanbul Admiral Omer Faruk Harmancik dan pilot, Staf Letnan Kolonel Murat Karakus, yang ditangkap atas tuduhan kudeta.