REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Direktorat Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) XIV. Kegiatan tersebut akan berlangsung mulai dari 25 hingga 29 Juli 2016 dan akan mengunjungi tiga lokasi sejarah di Yogyakarta, Pacitan, dan Nganjuk.
Lasenas XIV mengusung tema "Peringatan Satu Abad Jenderal Soedirman: Mengukuhkan Karakter Bangsa". "Lawatan ini mengajak siswa untuk merekonstruksi ulang secara langsung perjuangan Jenderal Soedirman. Ini adalah pola pendidikan yang baik dan bisa efektif menanamkan nilai-nilai patriotisme," kata Direktur Sejarah Kemdikbud Triana Wulandari dalam sambutannya di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Senin (25/7).
Lasenas adalah agenda rutin tahunan yang digelar Kemdikbud. Kegiatan itu berupa perjalanan mengunjungi situs-situs bersejarah.
Sekitar 200 peserta yang mayoritas merupakan siswa SMA dari seluruh Indonesia akan mengunjungi situs-situs perjuangan Jenderal Soedirman dalam Lasenas tahun ini. Selain itu, ada pula ajang temu tokoh sejarah salah satunya yakni putra Jenderal Soedirman.
Triana mengaku, ada tiga hal penting dari sejarah. Pertama, ujarnya, sejarah adalah pengingat. Ia mengatakan, masyarakat perlu terus mengingat perjuangan dan pengorbanan pahlawan. Ini karena para pahlawan telah banyak berkontribusi meraih dan juga menjaga kemerdekaan.
Kemudian, sejarah juga penting sebagai pengikat. Triana mengatakan, tapak-tapak sejarah berhasil mengikat bangsa Indonesia. "Kita perlu bersyukur terikat sejarah dan menjadi salah satu bangsa besar," kata Triana.
Bagi generasi muda, sejarah penting untuk menjadi penyemangat. Ia mengaku, kegigihan para pejuang perlu diserap pemuda untuk bisa terus berkarya demi kemajuan bangsa. "Lawatan ini diharapkan bisa merekatkan simpul sejarah untuk memperkokoh bangsa," kata Triana.