Selasa 23 Aug 2016 08:40 WIB

Pemkot Kupang Siapkan Rp 1,2 Miliar Dana Peduli AIDS

Seorang warga menjalani pemeriksaan HIV/AIDS (ilustrasi)
Foto: Antara/Basri Marzuki
Seorang warga menjalani pemeriksaan HIV/AIDS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Kota Kupang menyediakan anggaran Rp 1,2 miliar untuk pembentukan warga peduli AIDS dan HIV di setiap kelurahan wilayah Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ini dilakukan demi menekan laju perkembangan penyakit yang belum ada obatnya itu.

"Alokasi anggaran itu sudah dimanfaatkan warga di 51 kelurahan dan enam kecamatan untuk sejumlah program peduli AIDS dan HIV," kata Wali Kota Kupang Jonas Salean kepada Antara di Kupang, Selasa (23/8).

Menurut Jonas sebagai wilayah ibu kota provinsi, tentu Kota Kupang akan menjadi sasaran masuk dan keluarnya orang dan barang dari seluruh wilayah di provinsi berkarakter kepulauan ini. Hal itu bukan tidak mungkin akan juga membawa virus untuk AIDS dan HIV menyebar di daerah ini. Oleh karena itu, dibutuhkan sejumlah langkah antisipasi agar penularannya bisa ditekan.

"Kita tidak bisa melarang orang untuk masuk ke daerah ini. Akan tetapi, yang bisa kita lakukan hanya dengan menjaga dan mengawasinya agar penularan bisa ditekan," kata Jonas.

Selain membentuk warga peduli AIDS di setiap kelurahan, Pemerintah Kota Kupang juga sudah membangun Puskesmas khusus layanan HIV/AIDS untuk memungkin warga melakukan pemeriksaan dini terhadap kemungkinan terinfeksi penyakit yang mematikan itu. Secara kelembagaan Pemerintah Kota Kupang memberikan sejumlah fasilitas yang dibutuhkan dalam sarana Puskesmas layanan khusus HIV/AIDS tersebut.

Jonas berharap dengan adanya fasilitas kesehatan ini, angka dan jumlah pengidap HIV/AIDS di Kota Kupang bisa berkurang dari waktu ke waktu. Dari data penyebaran HIV/AIDS sepanjang 2000 hingga Mei 2016, Jonas mengatakan sudah mencapai 884 kasus, yakni sebanyak 625 kasus HIV dan 259 kasus lainnya positif terkena AIDS.

Dari jumlah itu, orang yang terpapar AIDS berjenis kelamin laki-laki berjumlah 513 orang dan perempuan sebanyak 371 kasus. Dalam konteks itu, penyebaran menurut kelurahan, terbanyak ada di Kelurahan Oesapa berjumlah 141 kasus.

Dengan adanya kelompok warga peduli AIDS di setiap kelurahan serta puskesmas khusus layanan HIV dan AIDS itu, diharapkan tingkat penyebaran penyakit itu makin hari makin berkurang. Penyakit ini harus ditekan agar kehidupan warga di daerah bisa lebih baik dan sehat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Ari Wijaya mengatakan bahwa layanan Puskesmas khusus HIV/AIDS sudah melalui kajian dan surveiland yang dilakukan Dinas Kesehatan dibantu KPA Kota Kupang. Ditemukan adanya basis penyebaran penyakit menular yang tentu berkorelasi dengan HIV/AIDS.

Terkait dengan kekuatan sumber daya serta sarana dan prasarana pendukung, Ari mengaku sudah sangat mumpuni. Untuk Puskesmas layanan HIV/AIDS itu, pemerintah memberikan sejumlah fasilitas pemeriksaan virus HIV/AIDS berupa alat voluntary counseling and testing (VCT) dan sejumlah tenaga ahli yang akan melakukannya. "Untuk tenaga dan peralatan sudah sangat memadai," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement