Jumat 02 Sep 2016 14:28 WIB

Sudah 35 Tahun di Rawajati, Nurhayati Tolak Rusun Marunda

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Warga menyelamatkan barang miliknya saat dilakukan penertiban permukiman warga di Rawajati, Jakarta, Kamis (1/9)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga menyelamatkan barang miliknya saat dilakukan penertiban permukiman warga di Rawajati, Jakarta, Kamis (1/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nurhayati (55 tahun) warga Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, enggan pindah ke Rumah Susun Marunda. Ini karena letaknya yang jauh dari lokasinya mencari nafkah.

Selain itu ia mendengar rusun yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut atapnya banyak yang bocor.

"Katanya rusunnya bocor. Ada 5 KK yang udah ke sana tapi balik lagi," katanya, Jumat (2/9).

Nurhayati yang sudah tinggal di Rawajati selama 35 tahun mengaku sudah diminta untuk tanda tangan formulir pengisian Rusun. Tapi ia menolaknya karena lokasi yang jauh dan kualitas air buruk.

Nurhati mengatakan, sebenarnya ia tidak keberatan harus dipindahkan. Asalkan ada tempat untuk berjualan. Ia mengaku pemindahan tempat tinggal oleh Pemprov belum disosialisasikan hanya ada pendataan dan warga diminta untuk tanda tangan.

"Maunya rusun di Jakarta Selatan. Karena kita udah terbiasa disini. Udah bersatu dengan situasi di sini. Kita kagak tau mau bertahan sampai kapan di sini. Kalau hujan berteduh dulu di bawah apartemen," katanya.

Baca juga, Air Mata Veteran Perang Kemerdekaan di Penggusuran Rawajati.

Sementara itu posko pendaftaran Rusun Marunda dan kios PD Pasar Jaya di Kantor Kelurahan Rawa Jati di lantai 2 tampak sepi dari masyarakat. Warga bekas gusuran ogah mendaftarkan diri untuk menempati Rusun Marunda atau kios milik PD Pasar Jaya.

Lurah Rawa Jati, Rudi Budianto mengatakan baru 6 KK yang pindah ke Rusun Marunda. Hingga saat ini belum ada warga bekas pembongkaran yang mendaftarkan diri untuk menempati rusun. "Rusunawa Marunda baru 6 KK dan belum ada yang daftar lagi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement