REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Ahad (11/9), negaranya memiliki tugas untuk mengalahkan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berada di Suriah. Ia menegaskan, harus memastikan agar kelompok militan itu tidak dapat melakukan tindakan berbahaya, khususnya di Turki.
Militer Turki mengatakan telah mengerahkan pesawat-pesawat tempur. Sejak Sabtu (10/9) kemarin, setidaknya 20 anggota ISIS yang berada di Suriah telah tewas.
Erdogan menekankan bahwa operasi militer Turki di Suriah adalah langkah pertama memerangi ISIS. Selain itu, kata dia, Turki juga bertekad untuk mengalahkan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang diklaim sebagai kelompok teroris oleh negaranya, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa.
"Kami bertekad untuk menyingkirkan segala ancama dari Turki dengan pasukan keamanan kami. Termasuk kelompok yang didirikan oleh ulama Fethullah Gulen," ujar Erdogan, dilansir BBC, Ahad (11/9).
Dalam konflik Suriah, gencatan senjata yang disepakati AS dan Rusia telah tercapai. Rencananya, gencatan senjata antara pasukan dari pihak oposisi dan Pemerintah Suriah dilakukan selama 10 hari, dimulai pada Senin (12/9), bertepatan dengan perayaan Idul Adha bagi umat Muslim.