Sabtu 01 Oct 2016 14:51 WIB

Peritel Kembali Gratiskan Kantong Plastik Sejak Sebulan Lalu

Rep: Cristal Liestia/ Red: Indira Rezkisari
Penerapan kantong plastik berbayar untuk barang belanja supermarket akan diujicoba di Indonesia mulai 21 Februari 2016. Per 1 Oktober 2016 kebijakan tersebut namun dibatalkan.
Foto: wikipedia
Penerapan kantong plastik berbayar untuk barang belanja supermarket akan diujicoba di Indonesia mulai 21 Februari 2016. Per 1 Oktober 2016 kebijakan tersebut namun dibatalkan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memberhentikan program kantong plastik berbayar per hari ini, Sabtu (1/10). Akan tetapi ternyata ada beberapa ritel yang sudah menghapuskannya sejak lama.

Indomaret MT. Haryono, Kota Tangerang misalnya, sudah tidak memberlakukan program tersebut sejak sebulan lalu. Alasannya adalah persaingan pasar, karena peritel lain di sekitarnya juga sudah menggratiskan kantong plastik.

"Sebenarnya ini cukup efektif, tapi karena tetangga sebelah (peritel lain) menggratiskan, kami sering diprotes. Jadi daripada kami kehilangan pelanggan, kami gratiskan saja," ujar Kepala Toko Indomaret MT. Haryono, Kota Tangerang, Dewi Asti Arini, Sabtu (1/10).

Senada dengan Dewi, Ria Madyanti, Wakil Kepala Toko Alfamart MT. Haryono, Kota Tangerang juga mengaku menggratiskan kantong plastik karena peritel lain juga sudah menggratiskannya. Ria mengaku sudah setengah bulan ini menggratiskan kantong plastik bagi pelanggan. Akan tetapi menurut Ria, Alfamart tetap menginput nilai harga kantong plastiknya di server.

Aprindo memberhentikan program kantong plastik berbayar sebelum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menerbitkan Permen yang mengatur tentang itu. Aprindo mengaku banyak peritel modern menerima kritikan dari masyarakat yang berujung pada ancaman tuntutan secara hukum. Alasannya, dianggap memungut biaya tanpa ada dasar peraturan hukum yang kuat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement