REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Kepala Bank Indonesia Kantor Wilayah III Benny Siswanto mengaku belum mengecek keseluruhan uang yang ada di Padepokan Dimas Kanjeng di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. "Kami sudah menerjunkan tim untuk mengecek keaslian uangnya, namun karena mepet kami belum menemukan temuan yang signifikan," kata Benny usai mengikuti kegiatan ekonomi di salah satu hotel di Surabaya, Kamis (6/10).
Benny mengatakan tim gabungan yang diterjunkan pihaknya hanya meneliti keaslian uang yang telah disita pihak Polda Jawa Timur, dan terdeteksi asli sekitar Rp 4 juta. "Uang sejumlah itu bukan berasal dari tumpukan yang beredar di media sosial. Kalau yang itu kami belum menemukan, termasuk di mana letak bungker Dimas Kanjeng," katanya.
Benny menyatakan akan terus berkordinasi dengan Polda Jatim untuk mengikuti perkembangan penyidikan, dan pihaknya siap kapan pun untuk diajak melakukan investigasi keaslian uang Dimas Kanjeng.
Sebelumnya, Bank Indonesia juga telah mengawal penyidikan kasus dugaan uang palsu Dimas Kanjeng Taat Pribadi dengan menurunkan sebanyak 200 orang dari BI Pusat dan kantor wilayah III Jawa Timur. Tim itu bertugas memeriksa keaslian uang di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.