Senin 31 Oct 2016 09:17 WIB

Serangan Koalisi Saudi ke Penjara Yaman Tewaskan 58 Orang

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Agus Yulianto
Pesawat-pesawat tempur Uni Emirat Arab mengebom target-target pemberontak Syiah Houthi di berbagai penjuru Yaman, Sabtu (5/9).
Foto: Youtube
Pesawat-pesawat tempur Uni Emirat Arab mengebom target-target pemberontak Syiah Houthi di berbagai penjuru Yaman, Sabtu (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, HODEIDA -- Serangan udara yang dilakukan Koalisi Arab Saudi ke sebuah kompleks penjara di Distrik al-Zaydiya, Yaman barat, pada Sabtu (29/10), telah menewaskan 58 orang. Kepala Keamanan Distrik al-Zaydiya, di Pelabuhan Laut Merah, Hodeida, Abdel-Rahman al-mansab, mengatakan, sebagian besar korban tewas adalah tahanan.

"Mereka termasuk di antara total 115 tahanan yang menjalani hukuman penjara untuk kejahatan ringan atau yang berada di penahanan pra-sidang," katanya, seperti dilansir dari The Guardian.

Kelompok HAM menuduh, koalisi Arab Saudi secara sistematis melakukan serangan terhadap warga sipil. Pada Ahad (30/10), koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengatakan, kompleks penjara itu digunakan sebagai pusat komando untuk Houthi.

Namun, Mansab membantah tuduhan koalisi tersebut. Menurutnya, 20 korban tewas dari serangan itu adalah tahanan politik anti-Houthi yang ditangkap atas kecurigaan kerjasama dengan koalisi Saudi.

Dia mengatakan, kompleks penjara mendapatkan tiga kali serangan udara yang menewaskan para tahanan. Mansab menduga, masih ada jenazah tahanan di bawah reruntuhan.

Kompleks penjara, katanya, memiliki dua bagian, yaitu bagian laki-laki dan bagian perempuan. Akan tetapi tidak ada tahanan perempuan yang terluka. "Ketika saya pergi ke sana, saya melihat tumpukan tubuh hangus tak bisa dikenali. Mereka terbakar sampai mati, "katanya.

Seluruh jenazah dibawa ke rumah sakit militer di kota. Beberapa korban diketahui adalah petugas keamanan penjara.

Kota Hodeida berada di bawah kendali pemberontak Syiah Houthi Yaman, yang merebutnya pada 2014. Hodeida adalah salah satu kota yang paling miskin Yaman. Koalisi Arab Saudi telah berulang menargetkan kota tersebut, dengan dalih bahwa kota itu digunakan oleh Houthi untuk menyelundupkan senjata.

Pengambilalihan Hodeida oleh Houthi memaksa pemerintah meminta intervensi militer dari negara-negara Teluk, yang telah dilakukan sejak Maret tahun lalu. Konflik telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang. Sebanyak 3 juta warga Yaman mengungsi dan semakin mendorong negara termiskin di dunia Arab itu ke jurang kelaparan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement