Rabu 28 Dec 2016 15:39 WIB

Begini Cerita Amel Sebelum Meninggal di Pulomas Versi Ibundanya

Rep: C62/ Red: Nur Aini
Rosi Herawati (tengah) ibunda dari korban tewas dalam kasus pembunuhan Pulomas Dianita Gemma Dzalfayla dan Diona Arika Andra Putri menaburkan bunga di makam kedua anaknya di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (28/12).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Rosi Herawati (tengah) ibunda dari korban tewas dalam kasus pembunuhan Pulomas Dianita Gemma Dzalfayla dan Diona Arika Andra Putri menaburkan bunga di makam kedua anaknya di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID,‎ BEKASI -- Rossy Herawati, ibunda Amel Calista Putri korban pembunuhan sadis di Pulomas Jakarta Timur mengaku tidak memiliki firasat sedikitpun jika anaknya pulang akan diantarkan keranda dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Karena setiap pulang dari bermain di rumah Ir Dodi Triono, Amel baik-baik saja tanpa kekurangan sedikitpun.

"Tidak punya firasat karena setiap dijemput Amel pulang baik-baik aja," kata Rossy menceritakan kepada semua kerabat yang melayat kerumahnya, di Bekasi, Rabu (28/12).

Di rumah bercat putih nomor 68 RT 10/16, Rossy  menceritakan bagaimana Amel meminta izin untuk bermain ke rumah Gema. Ia bermain atas permintaan Gema yang merupakan anak bontot dari Ir Dodi Triono yang merupakan bos Rossy di perusahaan kontraktor.  "Amel memang anak yang sangat penurut jadi kalau mau apa-apa selalu izin," ujarnya.

Rossy menceritakan pada Ahad pagi (25/12), Gema meminta Amel main ke rumahnya‎ lewat pesan WhatsApp. Awal isi percakapan antara Gema dan Amel Ahad pagi itu saling tanya kabar. Kebetulan Gema dan Amel memang‎ sudah berteman sejak kecil sehingga mereka sudah seperti saudara meski tidak satu sekolah. Kedekatan Gema dan Amel merupakan buah kedekatan orang tua Amel dan orang tua Gema yang terjalin sejak 1997.

Dalam percakapan Amel dan Gema Ada pagi sekitar pukul 07.30 Wib itu isinya: "Amel mau nggak main ke rumah Gema," kata Rossy menirukan permintaan Gema ke Amel untuk main kerumah lewat WA. "Mau tapi saya izin dulu bunda ya," kata Rossy menirukan jawaban Amel untuk Gema.

 

Rossy  mengaku ketika Gema dan Amel saling berkomunikasi sedang memasak di dapur, Amel bilang ketika itu ke bundanya "Bun boleh tidak kaka main ke rumah Gema," katanya. Bunda Rossy langsung "Terserah kakak," katanya.

"Berarti boleh ya bun," katanya menirukan permintaan Amel, setelah itu Amel langsung menghubungi Gema kembali. "Kata bunda boleh Gema,tapi kam‎u jemput aku pagi-pagi ya," kata Amel kepada Gema.

Mendengar permintaan Amel terhadap Gema untuk menjemputnya jam 10. Rossy langsung menyelanya. "Jangan jam 10 kaka, jam 11 aja, kamu kan harus ambil rapot ngaji kamu," katanya Rossy yang langsung diiyakan Amel.

Sebelum mengambil rapot, Rossy mengecek semua perlengkapan Amel untuk menginap di Rumah Gema. Saat itu Rossy mengaku sempat terharu di tumpukan baju Amel yang akan dibawa ke rumah Gema ada fotonya. "Saya tanya. Kakak kok bawa foto bunda buat apa," katanya. "Buat kakak kalau malam-malam kakak kangen," kata Rossy yang menyela jika Amel kangen tidak usah nginap.

Setelah sampai di rumah Gema, Ahad malam senin sekitar pukul jam 09.30 malam Amel SMS bertanya kalau Amel kangen bunda dan adeknya Aqil Nur Sabrina yang masih berusia enam tahun.

Malam itu kata Rossy Aqila Nur sempat tanya." Kenapa kakak belum pulang mah?," katanya.

Rossy mengatakan setelah itu besok paginya, dia nelpon Amel tapi tidak diangkat. "Saya langsung telpon Gema. Gema bilang HPnya lagi dicas bun," cerita Rossy menirukan pernyataan Gema. Rossy yang sedari pagi tidak mau menerima wartawan kini mulai membuka percakapan kepada wartawan yang berbaur dengan para pelayat.

Baca juga:  Ini Kondisi Terakhir Korban Perampokan Pulomas yang Selamat

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement