REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kalangan DPRD Kota Sukabumi optimistis bisa merampungkan pembahasan dua rancangan peraturan daerah (raperda) inisiatif dewan. Pasalnya, kedua raperda tersebut dinilai penting dan menjadi poin penting bagi prestasi wakil rakyat.
"Pasca dua tahun setengah ini tidak ada raperda inisiatif dari dewan," ujar Ketua DPRD Kota Sukabumi Yunus Suhandi kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Sukabumi Kamis (12/1).
Hal ini disampaikan selepas pelantikan Yunus Suhandi sebagai Ketua DPRD yang sebelumnya kosong selama enam bulan. Sehingga kata Yunus, pada 2017 ini kalangan dewan akan mendorong pembahasan dua raperda inisiatif dari dewan yakni mengenai corporate social responsibility (CSR) dan tower. Targetnya, pada tahun ini bisa disahkan sebagai perda.
Hal ini ungkap Yunus dikarenakan pembahasan perda inisiatif menjadi salah satu poin atau nilai lebih bagi kalangan DPRD.
Sebelumnya, kalangan DPRD dan eksekutif membahas dan merampungkan pembahasan raperda yang diusulkan pemerintah. Di sisi lain lanjut Yunus, pelantikannya sebagai ketua DPRD ini akan ditindaklajuti denan koordinasi yang sinergis dengan elemen masyarakat lainnya.
Misalnya bersama pemkot akan segera mewujudkan visi dan misi Kota Sukabumi dalam membangun daerah.
Posisi ketua DPRD Kota Sukabumi periode 2014-2019 awalnya diisi oleh Mokh Muslikh Abdussyukur yang merupakan kader Partai Golongan Karya (Golkar). Namun, pada 21 Mei 2016 lalu mantan Wali Kota Sukabumi dua periode yakni 2003-2008 dan 2008-2013 tersebut meninggal dunia.
Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz mengatakan, pemkot menyambut positif terisinya posisi ketua DPRD Kota Sukabumi. Ke depan, pemkot bersama DPRD akan semakin meningkatkan sejumlah upaya dalam membangun daerah.