REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) mengapresiasi Pemerintah Kota Solo dalam upaya menjadikan Kota layak anak. Wakil Sekretaris Jendral PBB untuk kekerasan terhadap anak, Marta Santos Pais mengungkapkan Solo telah memenuhi syarat untuk menjadi kota layak anak.
Di antaranya seperti layanan bagi anak korban tindak kekerasan, taman cerdas, hingga rumah singgah untuk anak yang mengidap HIV AIDS. "Solo layak dikunjungi, Solo mempunyai komitmen untuk menjadi kota yang ramah terhadap anak," tutur Marta saat berkunjung ke Balai Kota Solo pada Selasa (28/2).
Dia menjelaskan saat ini UNICEF tengah gencar untuk mengkampanyekan tentang perlindungan anak dari tindak kekerasan. Dia berharap Kota Solo menjadi panutan bagi kota-kota lainnya di Indonesia untuk memberikan rasa aman terhadap anak.
Marta juga mendukung langkah Pemkot Solo yang talah menjadikan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak sebagai Rencana Pembangunan Jangaka Menengah Daerah.
"Saya mengapresi, sebab itu saya mengunjungi kota ini. Solo telah mengambil langkah besar dalam kebijakannya untuk melindungi hak-hak anak," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Marta yang didampingi oleh Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia Gunilla Olsson juga mengunjungi Taman Cerdas Solo serta Pusat Layanan Kesehatan Sosial Anak Integratif (PLKSAI).
Sementara itu Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo mengungkapkan dengan dorongan dari UNICEF, Pemkot Solo berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan hak-hak bagi anak-anak. Selain itu, jelas dia, tak kalah penting yakni pemenuhan terhadap dunia pendidikan anak menjadi salah satu kewajiban pemerintah kota Solo.